Sebagai upaya untuk mencegah pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah – sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Menurut surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing atau biasa dikenal dengan Belajar Dari Rumah (BDR). Terhitung Mulai 16 Maret 2020 hingga sekarang bulan Agustus 2021 sekolah – sekolah masih menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring.
Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Metode BDR terbagi menjadi dua cara, yaitu Dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring). Pembelajaran Daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom. Pembelajaran dengan metode Luring atau offline merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar tatap muka oleh guru dan peserta didik, namun dilakukan secara offline yang berarti guru memberikan materi berupa tugas hardcopy kepada peserta didik kemudian dilaksanakan di luar sekolah secara berkelompok dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan metode Belajar Dari Rumah baik melalui Daring maupun Luring seringkali menjadikan anak merasa jenuh dan bosan. Sebab baik belajar melalui Daring maupun Luring siswa tidak bersosialisasi dengan teman sekelasnya. Untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan siswa tersebut, penulis meningkatkan semangat belajar dengan menggunakan metode Demostrasi.
Metode demonstrasi menurut Muhibbin Syah (2000: 208) adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Dengan mendemostrasikan materi Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Misalnya dengan menciptakan sesuatu produk, contohnya membuat patung dengan tugas mandiri (materi SBdP KD 4.4 Membuat Patung Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup Subtema 1 Tumbuhan Sahabatku kelas VI Sekolah Dasar). Bahan untuk membuat karya seni patung dikelompokkan menjadi bahan lunak dan bahan keras. Patung yang dibuat untuk usia anak sekolah dasar dan bahan tersebut mudah didapatkan di lingkungan sekitar anak. Contohnya tanah liat, lilin, sabun, dan plastisin.
Siswa diberi kebebasan untuk menciptakan kreasi karya seninya. Tugas diberikan secara mandiri dalam jangka waktu 1 hari. Setelah selesai, anak-anak mengumpulkan ke Sekolahan. Hasilnya sungguh luar biasa, ternayata peserta didik bisa menciptakan bentuk-bentuk kreasi patung yang bagus dan sangat detail mirip dengan bentuk aslinya. Perpaduan warna-warnanya juga sangat indah.
Diharapkan dengan mendemonstrasikan membuat karya seni patung siswa akan memahami klasifikasi bahan-bahan membuat patung yaitu bahan keras dan bahan lunak. Setidaknya dengan melalui cara mendemonstrasikan materi KD 4.4 Membuat Patung bisa menghasilkan suatu produk bisa membangkitkan semangat dan kreatifitas belajar siswa kelas VI SDN 03 Karangbrai, dengan melalui metode demonstrasi pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa,
Oleh : Taryati, S.Pd.SD
Guru kelas VI SDN 03 Karangbrai,
Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang