DALAM proses pembelajaran di satuan pendidikan khususnya di Sekolah Dasar (SD), matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Namun yang terjadi berdasarkan pengalaman guru, mata pelajaran matematika kelas V ( lima ) merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami. Lebih dari itu, masih banyak anak yang tidak menyukai bahkan takut terhadap matematika. Salah satu materi yang dianggap sulit dalam matematika kelas V adalah materi volume bangun ruang kubus dan balok.
Sebagai akibatnya, banyak siswa yang mendapatkan nilai matematika dibawah Ketuntasan Belajar Minimum (KBM). Hal ini juga terjadi pada siswa kelas V SD Negeri 3 Pendowo, Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, tahun pelajaran 2020/2021 semester dua dengan jumlah siswa total 19 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Pada mata pelajaran matematika materi volume bangun ruang kubus dan balok, hanya 50% siswa yang berhasil melampaui KBM yang ditetapkan, yaitu 65. Hasil belajar tersebut melatarbelakangi guru untuk mengubah metode pembelajaran ceramah dengan pendekatan pendidikan matematika realistik strategi packing untuk membantu kesulitan siswa dalam memahami konsep volume bangun ruang dan menemukan rumus volume bangun ruang kubus dan balok.
Pendidikan matematika realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan pemodelan atau praktik langsung dalam memecahkan masalah matematika (Saefudin, 2010). Selain itu, pendekatan ini juga bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Pendekatan ini juga telah terbukti mampu meningkatkan kemampuan berpikir logis dan motivasi belajar siswa (Supardi, 2012). Salah satu strategi pembelajaran matematika realistik yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi volume bangun ruang kubus dan balok adalah filling and packing.
Aktivitas filling terbukti mampu membantu siswa memahami konsep volume kubus dan balok, sementara packing dapat membantu siswa dalam menemukan asal dari rumus volume kubus dan balok (Feriana dan Putri, 2016). Dalam hal ini, guru hanya akan menerapkan strategi packing untuk meningkatkan pemahaman sekaligus kemampuan siswa untuk menemukan rumus volume bangun ruang kubus dan balok.
Dalam penerapannya, guru mengelompokkan siswa ke dalam tiga kelompok. Setiap kelompok diberikan satu buah kardus berbentuk balok besar, satu buah kardus berbentuk kubus besar, serta 21 buah kubus satuan. Kubus satuan adalah media yang sangat membantu dalam pembelajaran volume bangun ruang (Sutrisno, 2018). Dengan panduan dan contoh dari guru, siswa diminta membungkus (packing) kubus satuan ke dalam kubus besar, serta balok besar.
Setelah itu, siswa diminta untuk membuat kesimpulan mengenai berapa banyak kubus satuan yang dapat dibungkus baik oleh kubus besar maupun balok besar. Dengan mempraktikkan hal tersebut, siswa mampu memahami bahwa volume kubus maupun balok merupakan jumlah benda yang memenuhi ruang kedua bangun tersebut. Tahapan selanjutnya adalah menemukan rumus volume kubus dan balok dengan mengamati jumlah kubus satuan untuk setiap sisi pada kubus, dan sisi panjang, lebar, dan tinggi pada balok.
Setelah menerapkan strategi pembelajaran di atas, hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 3 Pendowo meningkat, dari 50% menjadi 90%. Hal tersebut membuktikan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi volume bangun ruang kubus dan balok dengan penerapan strategi pembelajaran packing.
Oleh :
Sri Bandini,S.Pd,SD
Guru SD Negeri 3 Pendowo