Tanggul Jebol Hanya Ditambal Pasir, Warga Mangkang Masih Was-was

Tanggul sungai Beringin yang jebol di RW III RT 3 Kelurahan Mangkang Wetan terlihat belum diperbaiki secara permanen. FOTO:PRAST WD/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG- Banjir yang terjadi di Mangkang pada Jumat (9/2) malam, menyisakan rasa was-was warga di bantaran Sungai Beringin. Sebab, tangul yang jebol di RW III RT 3 Kelurahan Mangkang Wetan masih belum diperbaiki permanen.

Banjir sewaktu – waktu mengintai warga kapan pun jika hujan tiba-tiba kembali mengguyur Semarang bagian atas.

Tanggul yang ada di kanan bahu sungai itu berlubang sekitar 25 meter. Jebolnya tanggul itu pula yang merobohkan rumah milik nenek Maimunah yang kini masih mengungsi di rumah tetangga yang aman dari banjir. Warga pun pasrah jika hujan kembali mendera Sungai Beringin dan Sungai Plumbon sewaktu-waktu.

“Pasrah saja, kalau air kembali meluap dan masuk ke rumah,” kata M. Amir, yang rumahnya hanya berjarak 15 meter dari tanggul yang jebol.

iklan
Baca juga:  Kades Terpilih di Banjarnegara Hilang, Keluarga Harapkan Bisa Pulang dengan Selamat

Dia hanya mampu sebatas mengantisipasi untuk jangan sampai air masuk kerumahnya semakin banyak. Pasir sisa banjir ia manfaatkan untuk ditinggikan didepan rumah. Rencananya juga pasir itu untuk dibangun meninggikan rumah saat banjir sudah reda.

“Lumayan banjir kemarin ada lumpur masuk rumah setinggi 20 senti,” katanya.

Tak hanya sampah sisa banjir yang menumpuk di rumah warga, akses jalan di RW III pun bisa dibilang rusak parah, pasir dan tanah menutupi jalan sampai setinggi 30 centimeter. Paving jalan juga terkelupas akibat sapuan air banjir.

“Masih banyak sampah, kerjanya pakai manual jadi lama. Padahal sejak Sabtu kemarin kita bersihkan tak selesai,” kata salah satu warga lainnya,  Ariyanto.

Dirinya berharap ada bantuan berupa alat berat untuk meringankan beban warga membersihkan sisa lumpur dan tanah yang menutupi perkampungan dan rumah warga.

Baca juga:  Terbengkalai Proyek Jembatan Ganefo Diputus Kontrak

Sebagai antisipasi sementara untuk menutup tanggul yang jebol, warga Satpol PP, Polsek Tugu, Koramil Tugu, Dinas PU Kota Semarang, Dinas Pemadam Kebakaran dan anggota BBWS Pemali Juwana bahu membahu menambal tanggul yang jebol dengan karung yang diisi pasir.

Bahkan karena darurat sisa lumpur dan tanah digunakan untuk menambal tanggul. Pasalnya dikhawatirkan cuaca kembali memburuk sehingga air banjir mudah masuk ke perkampungan.

“Ada beberapa tanggul tang ditampal sementara, jumlahnya 4 titik di Mangkang Wetan dan Mangkang Kulon. Untuk tanggul kerusakannya parah di RT 3 RW III  rencananya menjadi akan diperbaiki langsung oleh BBWS Pemali- Juwana, besok Senin (hari ini),” kata Anton Siswantoro, Camat Tugu.

Baca juga:  Gelar FGD, Tukijo Kembangkan Bahan Ajar “Si Deski” Berbasis Android

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Izwar Aminudin, mengaku selama ini masih tambal sulam untuk menutup tanggul jebol. Penanganan permanen menurutnya harus dengan normalisasi Sungai Beringin.

“Normalisasi itu nanti ada pengerukan dan pelebaran serta pembersihan sedimentasi. Tapi masih terkendala dana APBN dan APBD,” katanya.

Izwar mengakui, jika pengelolaan Sungai Beringin ada pada pemerintah pusat yakni Dirjen Kementerian PUPR. Pihaknya sebagai pemangku wewenang wilayah kota hanya sebatas mengalokasikan pada pembebasan lahan normalisasi.

“Kita ingin lah pusat lebih cepat, wewenang kami hanya pembebasan lahan normalisasi dan itu sudah kita lakukan lama. Tinggal pusat segera mengalokasikan dananya, mudah-mudahan di 2018 bisa diselesaikan baik APBN atau anggaran perubahan di 2018 Kota Semarang,” tukasnya. (aam/muz)

 

iklan