JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Tim Pengendalian InÁ asi Daerah (TPID) Koordinasi Wilayah eksKaresidenan Pekalongan, menggelar High Level Meeting (HLM) pada Selasa (29/10). Tujuanya, mengantisipasi potensi kenaikan harga barang jelang Natal dan Tahun Baru.
“Perlu langkah untuk memaping perkembangan di pasar,” kata Kepala Perwakilan BI Tegal, M Taufi k Amrozi.
Meski sementara hasil pemaparan perwakilan kabupaten kota maupun stakeholder saat ini angka infl asi masih aman. Masingmasing kabupaten kota maupun stakeholder terkait juga sudah menyatakan kesiapannya dengan rencana dan antisipasi.
“Paparan Bulog dan Pertamina, maupun dari pemerintah daerah, sementara, inflasi masih aman. Kami imbau TPID melakukan langkah maping. Untuk jangka pendeknya melakukan sidak,” tutur Taufik.
TPID juga diharapkan memanfaatkan sistem informasi yang mudah diakses untuk menyebarluaskan informasi yang baik. Sehingga masyarakat tidak panik.
“Ini persiapan menghadapi momen hari besar keagamaan. Sebenarnya siklus kenaikan harga maupun infl asi yang terjadi pada momen hal biasa, yang kita antisipasi agar kenaikan harga tak terlalu tinggi,” imbuh Taufik.
TPID kabupaten kota perlu memetakan resiko-resiko. Sehingga langkah-langkah antisipasi juga tepat sasaran. Bulog misalnya, siap untuk melakukan ‘bom’ pasar untuk mengintervensi jika terjadi kenaikan harga beras. Begitu juga Pertamina yang sudah menyiapkan satgas Natal dan Tahun Baru.
“Bulog menyampaikan, stok beras cukup sampai dua tahun ke depan. Mereka juga siap ‘bom’ pasar jika harga naik,” tukasnya.
Kepala Bulog Sub Divre Pekalongan, Ari Apriansyah mengatakan, stok beras milik Bulog masih melimpah. Bahkan, Bulog Pekalongan juga menyuplai daerah lain yang membutuhkan.
“Kami siap melakukan operasi pasar jika dibutuhkan”. Namun, dia mengingatkan, mulai pertengahan November ada kemungkinan terjadi kenaikan harga beras karena panen raya yang sudah berhenti. (Tahmid FM)