Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 1 ayat 15 Pendidikan jarak jauh (PJJ) adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain. Hasil belajar IPA peserta didik kelas 9 SMP Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan pada masa pandemi covid-19 dengan PJJ daring/online dipengaruhi oleh semangat belajar peserta didik untuk belajar IPA secara mandiri. Sebagian peserta didik SMP, khususnya SMP Negeri 1 Wirosari belajar dengan antusias/semangat dikarenakan oleh faktor ekstrinsik yaitu figur guru. Guru yang memiliki penampilan menarik secara fisik, cara penyampaian materi dengan media pembelajaran yang kreatif, bahkan suara khas guru dapat memotivasi peserta didik untuk selalu belajar pelajaran yang diajarkan. Menurut Miarso (2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”. Pemanfaatan media pembelajaran khususnya video pembelajaran di chanel-chanel youtube pada awal masa pandemi dirasa guru peserta didik sudah menarik dan sangat membantu, namun pada pembelajaran tahun pelajaran 2021/2022 video tersebut sudah dianggap kurang menarik lagi dikarenakan video pembelajaran yang ada terbatas dan bukan milik guru yang bersangkutan.
Kreativitas atau kemampuan untuk mencipta oleh guru IPA dalam menyampaikan materi pembelajaran di masa pandemi dengan PPKM beberapa level sangat diperlukan agar peserta didik tidak jenuh atau bosan dan malas. Kemampuan tersebut dapat diwujudkan guru dengan pembuatan beberapa video pembelajaran secara mandiri. Video pembelajaran dibuat oleh guru dengan beberapa variasi dan menggunakan beberapa aplikasi. Aplikasi yang digunakan yaitu Wondershare Filmora X untuk mengedit video dengan mudah dan sederhana, Bandicam untuk membuat video dengan merekam guru dan layar monitor laptop/komputer secara bersamaan, dan Powtoon untuk membuat video animasi kartun. Video pembelajaran juga dibuat oleh guru dari hasil recording/rekaman google meet. Tugas peserta didik yang berupa video sudah diserahkan, dinilai dan diberi ulasan oleh guru pada tahun pelajaran sebelumnya juga dimanfaatkan untuk video pembelajaran. Video pembelajaran yang sudah dibuat kemudian diupload/diunggah di chanel youtube guru. Link youtube video pembelajaran selanjutnya dibagikan/dishare di classroom atau WhatsApp Group (WAG) kelas. Karena guru sudah memberi dan menjadi contoh dalam pembuatan video pembelajaran dengan konsep ing ngarso sung tuladho Ki Hadjar Dewantara, maka guru dapat meminta peserta didik untuk mendokumentasikan proses pengerjaan soal ulangan harian maupun tugas praktik dalam bentuk video juga. Agar video yang dihasilkan peserta didik mudah, benar-benar hasil buatannya/jujur maka guru IPA sebaiknya meminta peserta didik menjadi aktor/aktris amatir dan bekerja sama dengan orang tua atau saudaranya dalam pengambilan gambar dan suara. Mengapa harus dibantu orang tua atau saudara, karena pembelajarannya masih PJJ dimana pelaksanaannya di rumah masing-masing peserta didik. Keterlibatan peserta didik dalam pembuatan video pembelajaran juga merupakan penerapan konsep merdeka belajar, dimana guru bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Dengan demikian video pembelajaran milik guru dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik terbukti dengan kiriman peserta didik berkaitan dengan aktifitas siswa baik proses pengerjaan soal ulangan harian maupun tugas praktik dalam bentuk video, link video drive untuk video dengan ukuran besar. Kemampuan peserta didik untuk meniru, merancang membuat video, memperbaiki, dan meyempurnakan konten dan tampilan video yang telah dibuat merupakan kompetensi ketrampilan yang menyenangkan membanggakan bagi guru, peserta didik, orang tua/wali peserta didik. Guru dan peserta didik juga lebih memiliki kesempatan luas untuk menciptakan kecakapan hidup (life skill) karena prosesnya dapat dilakukan di rumah (PJJ) dan video tersebut diunggah/dimasukkan dalam chanel youtube yang apabila guru dan peserta didik mau mengembangkan dapat menjadi youtuber yang bernilai rupiah. Peserta didik akan terangsang lebih aktif dalam menguasai materi IPA dari guru agar video yang dibuat benar kontennya menarik penampilannya sehingga jika diuploud/diunggah di chanel youtube banyak jam tayang, like dan subscribe. Pola ini perlu ditindaklajuti oleh guru pelajaran lain agar menjadi contoh dalam membuat video pembelajaran agar terbiasa, terlatih sehingga peserta didik mampu belajar mandiri meniru, merancang, membuat, memperbaiki/mengedit, dan menyempurnakan karya videonya sendiri menjadi semakin menarik.
Oleh Supriyono, S.Pd
Guru IPA SMP Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan