Virus “Memba-TIK” di Kalangan Pengguna Teknologi

SULISNIYATI, S.Kom Guru TIK SMP NEGERI 1 NGADIROJO - WONOGIRI
SULISNIYATI, S.Kom Guru TIK SMP NEGERI 1 NGADIROJO - WONOGIRI

JATENGPOS.CO.ID, – Siapakah diantara kita yang mempunyai pekerjaan membuat batik? “Waaooo” pekerjan membuat kain batik itulah pekerjaan yang tidak semua orang bisa dan menghasilkan batik yang pasti indah di pandang mata. Tetapi memba-TIK pada topik ini bukanlah kita membuat kain yang bermotif batik, melainkan hal yang membuat hati ini miris, sedih, kesal dan prihatin campur aduk menjadi satu, dan anehnya semua orang bahkan anak kecil sekalipun memba-TIK dengan se-enaknya bahkan sangat mudah tanpa beban apapun apabila terjadi salah coretan atau gambar.

Banyak kasus hanya karena sepele dan menurut mereka itu hal yang biasa dan bebas sesuai dengan keinginannya akan tetapi harus berurusan dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Semua itu terjadi karena kita sudah terjangkit virus “Miskin Etika Menggunakan Banyak Teknologi Informasi dan Komunikasi” (Memba-TIK). Kebanyakan kita hanya sekedar menggunakan teknologi, akan tetapi etika tidak kita perhatikan padahal etika sangatlah penting.

Dalam kehidupan kita sehari-hari kita sering mengajari kepada anak-anak kita, anak didik kita di sekolah maupun di luar sekolah tentang etika atau unggah ungguh. Dimanapun kita berada dan kepada siapapun kita mempunyai etika, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Etika itu ilmu tentang apa yang baik dan ada yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Dimanapun kita berada kita harus menggunakan etika tersebut, dan begitu juga dengan kita saat menggunakan Teknologi. Terkadang kita sudah asyik dengan apalikasi yang ada dan kita terlena, lupa dengan etika dalam menggunakan teknologi tersebut.

Baca juga:  Tingkatkan Keberanian Siswa dengan Literasi Digital

Miris hati ini melihat anak yang masih kecil bahkan belum tahu mana yang benar dan mana tidak benar, akan tetapi anak kecil tersebut sudah diberikan handphone yang disertai dengan paket data yang bisa digunakan untuk mengakses jaringan internet tanpa pengawasan orang tua, anak jaman Now tidak perlu diajarkan cara menggunakan sudah bisa dengan sendirinya, tetapi jika sudah mengenai etika maka sulit untuk belajar menggunakan etika. Tidak ada yang melarang anak kecil menggunakan handphone untuk kebaikan apabila disertai pengawasan orang tua dan orang tuapun juga tahu tentang etika dalam menggunakan teknologi. Kebanyakan pengguna tidak menggunakan etika dalam menggunakan teknologi khususnya handphone. Sebagai contoh dari hal yang kecil dalam menggunakan teknologi misalnya yang sudah menjadi hal biasa dengan yang namanya copy paste atau sering disingkat dengan “copas”. Copas tentang apapun, kita mendapatkan kiriman belum dibaca semua langsung saja main copas, kirim ke teman atau grup lain tanpa mencari kebenaran atau dasarnya terlebih dahulu tanpa menuliskan sumbernya. Jikalau copas ini untuk kebaikan saya kira tidaklah begitu masalah dan lebih penting lagi jika copas itu disertakan sumbernya. Sekarang ini selain banyaknya asal copas saja yang membuat kacau tentang penggunaan teknologi tetapi juga maraknya pembajakan, menggunakan teknologi untuk hal tidak selayaknya, menyebarkan konten atau vedio bahkan durasi video dipotong, dan masih banyak lagi kelakuan yang tidak pas dan tidak sesuai dengan etika dalam menggunakan teknologi. Banyak dikalangan kita bahkan sudah tidak pandang bulu, entah itu anak, remaja, orang dewasa, baik itu siswa, pendidik, bahkan pejabat dan masyarakat luas tidak sedikit yang miskin etika dalam menggunakan teknologi yang membuat hati ini geram.

iklan
Baca juga:  Tingkatkan Motivasi Belajar Teks Observasi dengan Outing Class

Sungguh pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangatlah penting karena selain mempelajari ilmu teknologi juga mempelajari tentang etika dan moral dalam menggunakan teknologi, tidak hanya sebagai tool (alat) saja. Harapan penulis semoga jangan sampai kita tersandung dengan Undang-undang ITE dalam hal menggunakan teknologi. Ingat, semua yang kita lakukan kelak akan dimintai pertanggung jawaban saat kita tak mampu mengelak dan berbuat apa-apa, jadi selagi kita masih bisa berbuat baik kenapa kita tidak berbuat baik. Kita harus cerdas dan mempunyai iman yang kuat dalam menggunakan teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari.

SULISNIYATI, S.Kom

Guru TIK

SMP NEGERI 1 NGADIROJO – WONOGIRI

iklan