GROBOGAN – Dimasa sekarang ini ilmu pengetahuan dant eknologi terus berkembang dan semakin canggih, dimanasemua orang termasuk anak –anak sudah terbiasa menggunakan alat- alat yang canggih seperti HP, komputer, internet dan lain-lain. Yang perlu kita perhatikan adalahpenggunaannya agar diseleksi dengan baik.Dalam hal ini peran guru sangat diperlukan untuk mengarahkan siswanya ke hal- hal yang positif terutama guru PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) .Dimana guru dituntut untuk lebih mengedepankan pendidikan karakter bagi siswa selain Kompetensi Dasar(KD) harus tetap terpenuhi sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), karena pendidikan karakter maupun materi pembelajaran sama-sama penting.
Berdasarkan fakta yang ada, sebenarnya kecanggihanIPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi) belum bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.Sebagai contoh, anak-anak yang bersekolah di daerah terpencil belum terjangkau akses internet,kurangnya fasilitas sekolah karena keterbatasan biaya penggadaan .perangkat seperti LCD, dan lain-lain.Apalagi kalau dalam satu sekolah hanya ada satu atau dua LCD.
Dengan adanya keterbatasan tersebut tentunya dalam kegiatan belajar mengajar penggunaannya harus bergantian dengan beberapa guru yang mata pelajaran berbeda,sehingga tidak optimal . Kondisi ini tentu akan berbeda dengan sekolah yang ada di kota atau sekolah unggulan,dimana semua fasilitas sudah lengkap.
Untuk itu guru harus lebih inovatif dan kreatif mencari cara, memilih metode dan media yang sesuai dengan kompetensi dasar dalam kegiatan belajar mengajar.Sehingga pembelajaran PAIKEM (aktif ,inovatif ,kreatif dan menyenangkan) betul – betul bisa dilaksanakan.Hal ini terutama dirasakan oleh guru PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) yang biasanya hanya terbiasa dengan metode kontekstual atau ceramah dan tanya jawab saja.
Dengan inovasi dan kreatifitas guru diharapkan akan meningkatkan antusias dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswapun tidak mudah jenuh dalam menerima ilmu yang diberikan oleh guru. Kalau jadwal pelajaran kita kebetulan pada jam pertama dengan kondisisiswayang masih semangat tentu hal itu tidak menjadi permasalahan. Akan tetapi kalau sudah siang mulai capek dan mengantuktentunya materi yang diberikan oleh guru menjaditidak menarik lagi sehingga materi tidak masuk ke pikiran anakakhirnya yang diharapkan dari indikator tidak akan tercapai.
Hal itu yang sering terjadi disekolah dan dikeluhkan guru dan anak-anak sehingga proses pembelajaran tidak lagi efektif.Supaya KBM( Kegiatan belajar Mengajar ) bisa berjalan dengan baik, menarik perhatian siswa serta tujuan pembelajaran bisa terpenuhi, saya mencoba praktek menggunakan MP (media puzzel) dalam pembelajaran materi kelas 8 SMP (Sekolah Menengah Pertama) semester ganjil dengan SK (Standar kompetensi ) yaitu menampilkan ketaatan terhadap Perundang-Perundangan Nasional .
Dengan membuat alat peraga“Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan Nasional”dari bahan yang ada disekitar kita sepertistyrofoam,kertas asturo,spidol warna warni, lem, dan double seloptip dipapan tulis.Styrofoam digunakan untukalas peraga,kita gunting kertas asturo dan ditulisi dengan spidol tata urutan peraturan Perundang –Undangan dengan ukuran sekitar60 x 7 cm. dibuat seperti puzzle dengan double seloptip untuk menempel.
Tentunyamengajar dengan menggunakan alat peraga akan membuat siswa menjadi penasaran, tertarik dan berfikir lebih kreatif lagi. disamping ituguru jugalebih mudah menjelaskan materi pembelajarankepada siswa.Apalagi materi peraturan perundang – Undangan sangat penting sekali bagi siswa karena kita bagian dari warga negara yang hidup dilingkungan keluarga , masyarakat maupun berbangsa dan bernegara , perlu aturan / norma. Untuk itu, kita harus tahu proses pembuatannya dan juga memiliki kesadaran dalam mentaati Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku.
Disini sayamenggunaan MP (media puzzel ) tersebut untuk materiPerundang-Perundangan Nasional dan sebelumnya siswa diberitahu cara dan menggunakannya serta tujuan pembelajarannya.Selanjutnya gurumembagi siswa menjadi 5 kelompok dimana masing-masing kelompokterdiri dari 5siswauntuk berdiskusi tentang proses pembuatan Peraturan Perundang– Undangan. Dengan demikian, semua siswaakan terlibat dalam proses pembelajaran. Selesai diskusi dalam kelompoknya masing-masing, peserta didik melakukan presentasi dengan bantuan alat peraga dengan caramenempelkan puzzel tata urutan peraturan perundang-undangan.Karena adanya keinginan untuk menempelkan puzzel di depan kelas, siswa akan berdiskusi dengan sungguh-sungguh untukbisa mempresentasikan hasilnya.
Dampak dari pembelajaran tersebut ternyata membuat siswa menjadi senang,aktif ,kreatif dan bersemangat untuk mencoba mempresentasikan hasil diskusinya. Selain itu siswa juga terampil dalam mengurutkan dan menjelaskan proses pembuatan peraturan perundang-undangan nasional.serta dapat memberikan beberapa contoh produk Undang –Undang yang dibuat oleh lembaga negara di Indonesia .Hasil dari kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga ini ternyata juga sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan ,begitu juga karakter siswaterlihat dengan mereka mulai punya kesadaran dan bisa menerapkansikap kemandirian ,kedisplinan,demokratis dan rasa tanggung jawab dalam memahami pentingnya peraturan perundang – undangan nasional bagi warga negara.
Sri Wahyuni ,S.Pd
SMP Negeri 1 Penawangan, Grobogan