JATENGPOS.CO.ID, – Di Industri maupun bengkel SMK banyak mesin menggunakan komponen transformator (trafo) untuk tujuan menaikkan tegangan (step up) dan menurunkan tegangan (step down). Contoh : trafo las listrik, sistem kontrol mesin produksi dsb. Banyaknya pemakaian komponen trafo pada instalasi tenaga maupun alat elektrik yang mempunyai waktu pakai ataupun karena salah pakai, penyebab makin banyak trafo rusak sering disebut trafo limbah.
Trafo terdiri : 1. kern (inti) berbentuk O atau E-I, 2. Koker (rmah gulung/ lilit) terbuat dari bahan isolator dan 3. Kawat email, pada umumnya cenderung sering rusak disebabkan terbakar atau putus kawat dibanding kern maupun koker. Kondisi seperti ini sering trafo disebut limbah kiloan yang kurang berharga namun sekaligus bisa sebagai peluang untuk rekondisi menjadi trafo-trafo dengan aneka pilihan fungsi.
Artikel kali ini memaparkan rekondisi trafo limbah kern E-I menjadi trafo pengisi baterai mobil dengan spesifikasi yang dapat disesuaikan kebutuhan meggunakan rumus-rumus empiris (pendekatan), dengan menambahkan rangkaian penyearah tegangan seperlunya.
Menghitung daya trafo melalui luas kern tengah E (Inti) yang mempunyai ukuran panjang (p) x lebar (l). Contoh : ditemukan trafo limbah dengan Luas penampang (Lp) = p x l = 4 x 3,8 cm2, daya dapat dihitung dengan rumus Daya (P) = Lp2/1,69 = (p x l)2 / 1,69 = (4 x 3,8)2 / 1,69 = ~138 Watt. Bila dikehendaki daya lebih besar maupun lebih kecil, dapat menambah atau mengurangi pelat kern. Rekondisi trafo akan digunakan untuk calon charger (pengisi) accumulator (baterai) mobil yang bertegangan maksimal (E) = 13,8 Volt, maka mampu melayani arus pengisian (I) = P/E = 138Watt/ 13,8Volt = ~10 Ampere.
Arus maksimum/ aman pengisian lambat = 0,1 x Kapasitas Baterai sedangkan pengisian cepat = 0,5 x Kapasitas baterai (Cara Melakukan Pengisian Cepat dan Lambat Accu. https://www.teknik-otomotif.com/2018/). Contoh rekondisi trafo di atas menghasilkan output 13,8 Volt – 10 Ampere, dapat digunakan pengisian cepat untuk baterai berkapasitas < 100 AH dan pengisian lambat untuk baterai berkapasitas > 100 AH.
Hasil rekondisi trafo tersebut dapat berfungsi sebagai pengisi accu/ baterai mobil dengan menambahkan minimal dua buah dioda dengan kapasitas > 10 Ampere. Setidaknya satu dioda dipasang kearah gulungan sekunder trafo sebagai kutub negatif (-), dioda lainnya dipasang arah meninggalkan gulungan sekunder trafo sebagai kutub positif (+). Dengan demikian trafo siap dipakai sebagai pengisi accu dimana gulungan primer terhubung PLN dan gulungan sekunder dengan 2 diode terpasang berlawanan terhubung ke accu/ baterai. Jumlah gulungan primer = Tegangan primer (Ep) x frekuensi (f)/Lp x 110% = 220 Volt x 50hz/(4cm x 3,8cm) = ~800 gulung. Jumlah gulungan sekunder = Tegangan Sekunder (Es) / Ep x Jumlah Gul Primer = 13,8 Volt / 220 Volt x 800 gulung = ~50 gulung. Diameter kawat email primer (Dp) = √0,2 x Arus primer (Ip) = √0,2 x 138 Watt/ 220 Volt = F 0,35 mm. Diameter kawat email sekunder (Ds) = √0,2 x Arus sekunder (Is) = √0,2 x 10 = F 1,4 mm (Sumber : Tabel F kawat – Arus mak ,Sani Hasan Bandung).
Setelah semua spesifikasi/ ukuran pokok ditetapkan, dilanjutkan langkah persiapan meliputi : 1. Membersihkan kern dengan pelarut karat sampai bersih kering dan melapisi setiap lapis E-I dengan serlak/ politur dijemur sampai kering, 2. Siapkan koker tempat gulungan dapat menggunakan yang lama bila masih baik atau beli jadi atau bikin sendiri, 3. Lakukan penggulungan kawat email menggunakan ukuran pokok yang sudah ditetapkan, 4. Perakitan dengan menambah komponen 2 dioda, kabel, terminal, klamping, sekering sesuai kebutuhan dan 5. Lakukan uji coba tanpa beban, pemeriksaan tegangan, pemeriksaan hubung singkat bodi, bila aman dilanjutkan uji coba dengan beban accu/ baterai.
Peduli rekondisi trafo limbah maupun limbah elektrik serupa di sekitar bengkel/ kantor/ Laborat kita akan menekan pengeluaran biaya pengadaan sarpras dan membangun kreatifitas di kalangan pendidik dan anak didik.
Drs. SLAMET HARYADI