Tink Talk Write Tingkatkan Komunikasi Matematika Siswa

Suparyanti, S.Pd. Guru MAN 2 Wonosobo
Suparyanti, S.Pd. Guru MAN 2 Wonosobo

JATENGPOS.CO.ID. – Pembelajaran Matematika pada umumnya guru hanya sekedar menyampaikan materi yang dilanjutkan dengan pemberian latihan dan berakhir pada tes. Guru tidak mau mengambil resiko sehingga tidak tercipta pembelajaran yang komunikatif, juga kurang peduli kondisi  siswa yang  hanya duduk, diam manis dan mendengarkan. Pembelajaran matematika siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan suatu komunikasi yang efektif antar sesama baik dalam bentuk tulisan, lisan, dan multimedia. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pendapatnya baik dalam diskusi kelompok maupun dalam berdiskusi dengan gurunya. Kegiatan pembelajaran merupakan sarana yang sangat strategis untuk melatih, mengembangkan, dan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, baik komunikasi antara siswa dengan guru, maupun komunikasi antar sesama siswa.

          Pembelajaran Matematika di abad 21 diantaranya menekankan proses belajar dengan bercirikan masyarakat belajar, menumbuhkan komunikasi yang baik antara guru dan siswa maupun sesama siswa sehungga proses pembelajaran menjadi hidup dan menyenangkan serta menantang. Permendiknas no 22 tahun 2006 yang menjelaskan tentang tujuan dari pembelajaran Matematika bahwa siswa dapat mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Otak bisa bekerja lebih baik jika selalu dirangsang untuk berfikir dengan stimulasi berupa tantangan-tantangan dalam pembelajaran sehingga akan muncul ide , gagasan dan pemecahan permasalahan yang kreatif. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Matematika adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para siswa untuk mengembangkan dan mengintegrasikan keterampilan berkomunikasi melalui lisan maupun tulisan serta mempresentasikan apa yang telah dipelajari. Dengan mengkomunikasikan ide-ide matematisnya kepada orang lain, baik lisan maupun tulisan dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang matematika dan dapat memecahkan masalah dengan baik.

Baca juga:  Driil Tingkatkan Kemampuan Berhitung

          Materi Pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel merupakan salah satu materi yang sulit bisa dipahami siswa,  Kurangnya kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan gagasan-gagasan matematika baik melalui gambar, tabel, grafik atau diagram, menyebabkan siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep Pertidaksamaan nilai mutlak linear. Hal ini tampak pada saat guru menjelaskan materi, siswa cenderung diam hanya mendengarkan penjelasan dari guru, kurang berani memberikan pendapat pada saat guru memberikan pertanyaan atau menanggapi jawaban teman lainnya, tidak merespon saat guru menyajikan pekerjaan yang keliru, siswa hanya mengerjakan atau mencatat apa yang diperintahkan oleh guru, bahkan takut bertanya walaupun sebenarnya belum paham tentang apa yang dipelajari. Hal ini sebagai penyebab rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa.

Baca juga:  Peran Pembelajaran TIK dalam Gerakan Literasi Sekolah

          Agar kemampuan komunikasi matematika meningkat diperlukan sebuah model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). Pembelajaran Think Talk Write adalah model pembelajaran dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca masalah/soal matematika (think), selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya (talk), Kemudian mengungkapkan/menuliskan kembali hasil diskusi melalui tulisan (write). Kemampuan komunikasi matematika adalah kemampuan menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur- strukturnya ke dalam bentuk model matematika, menggambarkan hubungan-hubungan dan model-model situasi serta mengekspresikan ide-ide matematika melalui menggambarkannya secara visual.  Jika model ini dilaksanakan dengan kesungguhan seperti yang penulis alami pelan tapi pasti ada perubahan yang signifikan pada diri siswa selama proses pembelajaran.

iklan
Baca juga:  Tanamkan “ Writing “ siswa SMP sejak dini

Suparyanti, S.Pd.

Guru MAN 2 Wonosobo

iklan