Menyampaikan materi yang bersifat teoritis kepada siswa kelas X SMK Negeri 8 Purworejo yang kecenderungan tipe belajarnya kinestetik, menimbulkan permasalahan dimana siswa menjadi tidak bersemangat. Kurangnya semangat belajar itu berdampak pada pemahaman materi yang kurang, dan hasil belajar yang rendah. Penggunaan gadget secara terus menerus sebagai penunjang media pembelajaran juga membuat siswa jenuh dan kurang terlatih untuk berkolaborasi. Maka permainan Gobak Sodor kemudian dipilih untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang integrasi nasional.
Game pembelajaran merupakan sebuah permainan yang bertujuan memancing minat belajar anak sambil bermain (Darmani, 2019:10). Gobak sodor dipilih selain karena sesuai dengan materi konsep kewilayahan pada materi integrasi nasional, juga karena permainan ini sudah sangat familiar bagi siswa, aturan nya sederhana, dan tidak memerlukan waktu yang lama juga alat yang rumit untuk melaksanakan nya. Nama permainan ini di beberapa daerah di Indonesia berbeda-beda.
Permainan Gobak Sodor adalah permainan daerah, dimana Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara bersama-sama saling bekerjasama dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Sebelum bermain, siswa perlu membuat garis-garis penjagaan dengan kapur tulis yang membentuk lapangan segi empat, kemudian dibagi menjadi beberapa bagian disesuaikan dengan jumlah peserta dalam kelompok. Lebar lapangan juga bisa disesuaikan dengan postur tubuh anak secara umum. Jumlah kelompok dan jumlah siswa dalam kelompok disesuaikan dengan jumlah siswa dalam satu kelas. Setelah terbagi ke dalam kelompok, siswa melaksanakan permainan gobak sodor dengan peraturan yang telah disepakati.
Siswa dapat bermain secara bergantian, siswa yang tidak bermain menjadi supporter dan mengamati permainan di pinggir lapangan. Saat permainan Gobak Sodor dimainkan, kelompok yang jaga adalah kelompok NKRI, dan kelompok yang menyerang adalah kelompok ENEMY. Disinilah siswa belajar mengamati bahwa setiap anak pada kelompok NKRI di ibaratkan sebagai lembaga-lembaga negara yang harus saling bersatu, berkoordinasi dengan baik, agar kelompok ENEMY yang merupakan ancaman terhadap intergrasi nasional tidak dapat masuk dan merusak integrasi nasional. Jika kelompok NKRI menang maka disimpulkan bahwa integrasi nasional dapat terjaga dengan baik, dan sebaliknya jika kelompok ENEMY yang menang, maka ancaman telah berhasil merusak integrasi nasional.
Setelah permainan selesai, guru membagikan lembar kerja secara individu dan menjelaskan bagaimana mengerjakannya, siswa diperbolehkan memilih tempat di sekitar sekolah untuk mengerjakan lembar jawab tersebut. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil analisis nya mengenai integrasi nasional. Siswa lain yang tidak presentasi dapat menanggapi dengan memberikan pertanyaan, kritik, saran atau tambahan. Guru bersama dengan siswa mengambil kesimpulan dari setiap topik yang dibahas. Jika diperlukan guru memberikan tambahan keterangan.
Permainan Gobag Sodor ini sangat menarik dan menyenangkan, karena setiap siswa harus berjaga dan berlari secepat mungkin. Manfaat lain dari permainan gobag Sodor ini selain untuk memahami konsep integrasi nasional, juga untuk melatih keterampilan siswa bekerja sama dalam tim, melatih kepemimpinan, mengasah kemampuan otak, mengasah kemampuan mencari strategi yang tepat, dan meningkatkan kekuatan dan ketangkasan, menghadapi dan menyelesaikan konflik yang terjadi antar teman.
Melalui permaian Gobak Sodor, siswa terlihat lebih antusias karena belajar dengan bergerak, sesuai dengan tipe siswa yang kinestetik. Kemampuan kolaborasi tampak dari meningkatnya kerjasama, komunikasi, dan koordinasi. Berada di lapangan terbuka, dan terkesan lebih bebas membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. Sehingga melalui permainan gobak sodor, siswa menjadi lebih mudah memahami konsep kewilayahan, integrasi, ancaman, cara mengatasinya.
Setyo Ernawati, S.Pd
SMK Negeri 8 Purworejo