SEMARANG – Literasi atau membaca adalah kegiatan untuk lebih membudidayakan gerakan membaca dan menulis. Literasi memiliki banyak sekali keuntungan yakni dapat melatih diri untuk lebih terbiasa dalam membaca dan juga dapat membiasakan seseorang utamanya adalah seorang siswa untuk menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan bahasa yang di pahaminya. Gerakan literasi dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekarang ini sudah banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan kegiatan literasi untuk para siswanya.
Seorang siswa yang mempunyai hobi literasi atau membaca bisa dipastikan mempunyai kemampuan lebih dalam memahami berbagai persoalan baik secara tertulis maupun secara lisan, Kemampuan ini banyak manfaatnya dalam menerima materi berbagai pelajaran, melatih kemampuan berfikir dan menganalisa.
Kemampuan berfikir dan menganalisa ini besar manfaatnya untuk menyelesaikan soal cerita pada pelajaran matematika.Jika siswa memahami soal cerita, berarti siswa tersebut mengerti sesuatu, misalnya mampu mengubah informasi ke dalam bentuk pernyataan yang lebih bermakna, dapat memberikan intepretasi, mampu mengubah soal kata kata ke dalam bentuk simbol dan sebaliknya, mampu mengartikan suatu kesamaan, mampu mengartikan suatu kecenderungan dari suatu diagram dan sebagainya.
Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas jika dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Karena itu kegiatan belajar dan mengajar matematika seyogyanya tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain, karena peserta didik yang belajar matematika itupun berbeda-beda pula kemampuannya, maka kegiatan belajar mengajar haruslah diatur sekaligus memperhatikan kemampuan yang belajar.Pelajaran matematika diberikan di setiap jenjang pendidikan dengan bobot yang kuat, menunjukkan bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam kondisi tersebut, seharusnya hasil belajar matematika peserta didik menunjukkan hasil yang cukup baik, akan tetapi hal tersebut sangat bertolak belakang dengan keadaan yang terjadi di lapangan.
Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika juga merupakan salah satu -kemampuan matematik yang juga harus dimiliki seorang siswa. Kemampuan menyelesaikan soal cerita dapat memberikan manfaat bagi siswa yaitu siswa mengetahui apa kegunaan dari pokok bahasan yang telah dipelajari. Selain itu, kemampuan siswa dalam mengambil suatu keputusan
merupakan manfaat lain yang dapat diperoleh dari kemampuan menyelesaikan soal cerita.Kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita merupakan suatu masalah yang perlu ditangani pemecahannya. Dengan masalah ini dikhawatirkan akan mengakibatkan siswa kurang memahami permasalahan dalam kehidupan sehari hari.
Oleh karena itu siswa diajarkan soal soal yang diambil dari hal hal yang terjadi dalam pengalaman mereka. Soal yang demikian dinamakan soal cerita (Soemartono, 1983: 134). Menurut Mardjuki (1999: 17), soal cerita matematika adalah soal matematika yang disajikan dalam bahasa atau cerita berdasarkan pengalaman dalam kehidupan sehari hari.Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa soal cerita matematika adalah soal matematika yang disajikan dalam bentuk cerita dan berkaitan dengan keadaan yang dialami siswa dalam kehidupan sehari hari yang di dalamnya terkandung konsep matematika.
Ketika menghadapi soal matematika, adakalanya seorang anak menemukan soal yang sangat rumit. Saat itu, mereka akan menggunakan berbagai rumus untuk menyelesaikannya. Jika mereka tidak sabar, maka soal matematika itu pasti tidak diselesaikan. Sebaliknya, mereka yang mampu bersabar dalam menemukan jalan keluar, pasti bisa menyelesaikannya. Itulah sebabnya, anak yang mampu bersabar dalam menyelesaikan soal matematika akan terasah kecerdasannya. Menurut para ahli, anak tersebut cepat memahami masalah, menyusun jalan keluar, dan memecahkan masalah secara logis dan sistematis. Selain itu, anak akan lebih kreatif dan inovatif karena dia sudah terbiasa mencari pola atau cara baru ketika menyelesaikan soal matematika
Dengan konteks literasi matematika dapat membantu seseorang untuk memahami peran atau kegunaan matematika di dalam kehidupan sehari-hari sekaligus menggunakannya untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat, membangun, peduli dan berpikir.Kemampuan penalaran matematika sangatlah penting dalam konteks literasi matematika, karena matematika sekarang bukan hanya diharapkan pintar dalam menyelesaikan soal tetapi diharapkan pintar dalam mengkomunikasikan hasil penyelesaian masalah yang telah diperoleh serta mempunyai kemampuan penalaran yang cukup baik.Kita dapat membangun kemampuan penalaran matematika siswa melalui literasi matematika sehingga kemampuan penalaran siswa akan berkembang ketaraf yang lebih tinggi sebagai dampaknya kita berharap bahwa prestasi siswa Indonesia dalam belajar matematika akan menjadi lebih baik lagi dan mampu bersaing dengan negara lain.
Indah Kristiyani,S.Pd
SMP Negeri 36 Semara