JATENGPOS.CO.ID, – Tidak semua kantin yang ada di sekolah masuk dalam kategori kantin sehat, baik ditinjau dari sisi bangunan maupun pengelolaannya. Secara fisik mungkin sudah memenuhi syarat ,tetapi pengelolaannya belum, misalnya di kantin masih dijual makanan yang mengandung 5 P( pengawet, pewarna, penyedap, pemanis dan pengenyal). Makanan yang mengandung 5 p ini biasanya dikemas menggunakan plastic. Berarti bisa kita simpulkan bahwa kantin yang menjual makanan dengan kemasan berplastik berarti belum masuk dalam kategori kantin sehat. Sedangkan plastik kemasan makanan merupakan sumber sampah di sekolah yang paling banyak. Kemudian bagaimana kita bisa menciptakan kantin sehat di sekolah? Dibawah ini akan kami bahas bagaimana kita bisa menciptakan kantin sehat minim sampah.
Kantin sehat di sekolah sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan sembarangan jika tidak membawa bekal dari rumah. Secara fisik, kantin sekolah hanya berupa ruangan kecil yang berfungsi sebagai penyedia makanan pilihan yang diizinkan oleh sekolah. Disinilah peran sekolah dalam mengatur dan memanajemen kantin sehingga kantin tidak hanya sebatas fisik saja. Keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya.
Pengadaan kantin sekolah harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain, tujuan dan fungsi kantin, daya beli, sarana dan prasarana yang ada di kantin dan pengawasan sekolah.Pengelola kantin diharapkan mengatur cara penyajian dan pelayanan makanan yang memadai dan cepat. Oleh sebab itu, fasilitas gedung atau ruang kantin harus strategis karena akan sangat mempengaruhi efektivitas operasi dan koordinasi pengelola kantin. Pengelola kantin hendaknya bertanggung jawab atas makanan yang bergizi dan menarik, serta menjamin selera pembeli, utamanya adalah siswa sekolah.
Menciptakan kantin sehat minim sampah di sekolah tidaklah mudah karena rata-rata pengelola kantin di sekolah kurang memahami tentang pentingnya kantin sehat bagi anak-anak sekolah. Kebanyakan dari mereka hanya ingin memperoleh keuntungan yang banyak dengan berjualan di sekolah tanpa memperhatikan jenis makanan yang mereka jual. Makanan yang mereka jual juga banyak yang menggunakan kemasan plastik, yang tentunya akan banyak menghasilkan sampah di sekolah.
Untuk mengatasi hal tersebut, sekolah mengambil langkah mengumpulkan seluruh pengelola kantin di sekolah untuk diberikan pengarahan dan pengetahuan tentang kantin sehat. Kemudian kita buat kontrak kerja dengan mereka yang berisi tentang kesepakatan-kesepakatan untuk terciptanya kantin sehat minim sampah. Salah satu kesepakatan yang ada adalah kantin sekolah sehat bebas kemasan berplastik. Awalnya mereka keberatan karena sudah terlanjur belanja makanan dengan kemasan berplastik. Sekolah memberi waktu untuk menghabiskan makanan itu terlebih dahulu, tapi dilarang untuk belanja lagi makanan dengan kemasan berplastik. Sekolah memberikan tenggang waktu selama dua minggu, setelah itu apabila masih ada makanan dengan kemasan berplastik di kantin maka pihak sekolah akan mengambil makanan tersebut untuk dimusnahkan.
Masalah makanan dengan kemasan berplastik sudah teratasi,kita tinggal memantau jangan sampai makanan dengan kemasan berplastik kembali muncul di kantin. Kesepakatan yang lain adalah kantin sehat makanan yang dijual harus bebas 5 P (Pengawet, Pemanis, Pewarna, Penyedap,Pengenyal). Makanan yang dijual merupakan makanan yang alami, yang ada di sekitar sekolah.
Dengan adanya makanan yang dijual di kantin bebas kemasan berplastik dengan sendirinya sampah di sekolah khususnya sampah plastic akan berkurang banyak. Sampah merupakan persoalan klasik di masyarakat dan sampai saat ini masih menjadi masalah yang serius. Disamping rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan,upaya yang dilakukan pemerintah juga belum optimal. Demikian juga disekolah, sampah merupakan masalah yang harus segera ditangani, agar tidak menimbulkan masalah yang serius. Salah satunya melalui pengelolaan kantin sehat minim sampah.
Langkah yang dilakukan Kepala sekolah dan guru untuk menciptakan siswa-siswi yang memiliki moral dan etika yang baik terhadap social maupun lingkungan. Peran guru sangatlah penting dalam menciptakan kantin sehat sebagai tempat makan yang nyaman bagi siswa-siswinya. Pengontrolan kantin oleh guru sangatlah penting dalam upaya menciptakan kantin sehat minim sampah. Perhatian yang ketat serta pemberian bimbingan bagi pengelola kantin yang melanggar aturan merupakan cotoh konkrit yang harus dan segera dilaksanankan dilingkungan sekolah.
Makanan anak sekolah juga berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar anak. Selain itu fungsi dan tujuan kantin sekolah adalah memenuhi jajanan yang bergizi dan sehat bagi siswa. Hal ini merupakan salah satu bentuk pelayanan terbaik yang diberikan oleh kantin sekolah untuk siswa. Makanan sehat dan bergizi tidak terlepas dari proses pengolahan dan penyajian makanan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas makanan sehat dan bergizi antara lain aspek higienis, sanitasi yang baik, dan bebas bebas bahan beracun dan berbahaya. Bangunan fisik kantin harus sesuai dengan standar kesehatan. Ruangan hendaknya bersih, tidak bocor, lantai keramik, dan konstruksi bangunan yang kuat dan aman. Sanitasi hendaknya berfungsi dengan baik, tersediannya sumber air bersih yang memenuhi syarat kesehatan untuk mengelola makanan, pembuangan air kotor yang tidak mencemari lingkungan, tersedianya tempat pencucian alat makan, tersedia tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan lap tangan yang selalu bersih dan kering, tersedia tempat penyimpanan makanan dan kebersihan alat makan.
Kantin sehat menjual makanan yang bebas 5P (Pengawet, penyedap, pemanis,pengenyal dan pewarna). Selain itu juga bebas kemasan berplastik. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kantin sehat bebas kemasan berplastik, kantin sehat minim sampah.
Kasinah, S. Pd., MM.
Kepala SMP Negeri 35 Purworejo.