JATENGPOS.CO.ID, –Pendidikan adalah kebutuhan dasar setiap manusia, maka sudah seharusnya menggeliatnya minat sepak bola di indonesia bisa dimanfaatkan untuk saling melengkapi antara sepak bola dan pendidikan. Terlebih dalam momen piala dunia dan Asian games, lebih efektif lagi karena Indonesia sebagai tuan rumah Asian games.
Pendidikan karakter atau pendidikan moral adalah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu kegiatan yang mendidik. Keberhasilan moral ini harus didukung oleh tidal hal, yaitu, pengetahuan tentang pengetahuan kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan perbuatan baik.
Singkron dengan tujuan di atas adalah pendidikan olah raga, sebagai suatu kegiatan yang dilakuakan terus menerus dalam mengembangkan potensi jasmaniah maupun rohaniah, nilai-nilai positif yang terdapat dalam olah raga bisa dilaksanakan secara beriringan dengan pelaksanaan pendidikan karakter.
Euforia Sepak Bola Dalam Asian Games dan Piala Dunia
Maraknya sepak bola di Indonesia ini bisa kita lihat dengan banyaknya bermunculan liga-liga kejuaraan sepak bola, cluub-club bola, bisa dibilang ini adalah permainan rakyat dan disukai semua kalangan. Sesuai momennya euforia sepak bola ini tepat dibicarakan karena bertepatan dengan even piala dunia dan asian games.
Dalam setiap even piala dunia selalu menarik untuk diperbincangkan. Setiap kali even ini digelar bisa dipastikan bisa menyita perhatian banyak kalangan, bahkan dalam beberapa kelompok, grup maupun medsos selalu dipenuhi pembicaraan piala dunia.
Even kejuaraan sepak bola selanjutnya adalah dalam asean games. Asean games merupakan kompetensi olahraga bangsa-bangsa seasia. Pada tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah asian games. Ada 45 negara Asia yang akan berlaga dalam asia games. Sebagai tuan rumah, Indonesia diuntungkan dalam beberapa hal, diantaranya: 1. Percepatan pembangunan dan penambahan infrastruktur (dukungan dana pusat, kereta api ringan, jembatan dll.), pembangunan fasilitas olah raga. 2. Menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan datangnya tamu dari negara lain dengan estimasi jumlah atlit besertta timnya maupun penonton.
Namun kebanyakan orang memandang sisi positif asian games baru dari sisi perolehan juaranya, bukan sisi keuntungan lainnya. Kita perlu membumikan asean games sebagai ajang kejuaraan bergengsi sehingga semakin banyak masyarakat yang ikut ambil peran dalam event ini. Termasuk lembaga pendidikan.
Menempatkan olah raga sepak bola dalam penanaman pendidikan karakter
Sepak bola itu skill sedangkan mata pelajaran di sekolah adalah pengetahuan. Manusia tidak bisa hidup berkualitas hanya dengan sepak bola saja, pasti butuh pengetahuan. Apalagi jika melihat problem persepak bolaan Indonesia yang sering menunggak gaji pemain. Fakta ini menyimpulkan pendapat bahwa tidak selamanya atlet sepak bola menggantungkan hidupnya hanya dari sepak bola saja, paling minimal butuh dengan pendidikan dasar. Sudah saatnya pemain/atlit mendapat dukungan dan penghargaan akademik. Kecerdasan intelektual menjadi penting saat sepak bola tidak lagi menjadi sumber ekonominya.
Terlepas dari semua itu hidup tidak melulu soal materiil, ada hal-hal lain seperti kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan masing-masing individu. Yaitu pendidikan. Salah satu yang terkandung dalam proses pendidikan adalah pembentukan karakter.
Salah satu cara efektif membentuk karakter peserta didik adalah memberi kesempatan mempraktekkan nilai karakter tersebut. Maka geliat dan euforia sepakbola ini bisa kita manfaatkan sebagai peluang penanaman pendidikan karakter. Dengan cara menyingkronkan pendidikan olah raga sepak bola disekolah-sekolah, penyatuan dua program ini dalam pendidikan dapat memudahkan tujuan pendidikan tercapai.
Pendidikan Karakter dapat dibentuk salah satunya lewat aktifitas olahraga. Ada beberapa nilai-nilai pembentuk karakter baik dalam aktifitas olahraga. Diantaranya rasa kasih sayang, keadilan, sikap sportif, dan integritas. Selain itu, mempopulerken olahraga dapat beberapa manfaat, yaitu: 1. mengalihkan perhatian remaja dari kenakalan, pergaulan, lingungan dan kegiatan negatif. 2. Hidup sehat remaja, terlebih yang dalam masa perkembangan. Sehingga memanfaatkan euforia sepak bola untuk terlaksananya pendidikan yang bermartabat adalah cara yang sangat efektif.
Arief Saksono,S,Pd
Guru Olah Raga SMA N 7 Semarang