Konseling Behavioristik Tingkatkan Motivasi Belajar Matematika

Sopan Suwidar Yunianto, S.Pd Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 40 Purworejo
Sopan Suwidar Yunianto, S.Pd Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 40 Purworejo

Matematika oleh sebagian siswa masih di anggap mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Adanya anggapan tersebut menjadikan siswa takut dan tidak tertarik terhadap mata pelajaran matematika. Apabila kondisi ini terus berlanjut berdampak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika rendah. Permasalahan tersebut ternyata terjadi di SMP Negeri 40 Purworejo.

Siswa yang prestasi belajar matematiknya rendah kebanyakan mereka malas belajar. Di dalam kelas, siswa-siswa tersebut tidak konsentrasi ke pelajaran, suka melamun, mempunyai sifat tertutup, ramai di kelas, datang terlambat masuk kelas, suka ijin keluar kelas saat pelajaran, suka mengganggu temannya saat pelajaran, sering alpha, membolos saat pelajaran, tidak aktif/cenderung pasif saat mengikuti pembelajaran, tidak mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh guru. Sedangkan kalau di rumah, siswa-siswa tersebut jarang belajar, tidak mengikuti les/bimbingan belajar di luar sekolah, dan suka bermain sampai larut malam. Adanya hal itu menyebabkan nilai ulangan harian mereka banyak yang jelek sehingga prestasi belajar matematikanya cenderung turun.

Baca juga:  PMR Tingkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Pecahan

Menurut Djamarah (2011: 237) penyebab kesulitan belajar siswa sehingga prestasi belajar mereka menjadi turun disebabkan karena malas belajar dan tidak ada motivasi dalam belajar. Salah satu treatment untuk mengatasi kesulitan belajar siswa menurut Wahab (2015: 200) adalah melalui bimbingan kelompok. Dengan bimbingan kelompok diharapkan siswa-siswa yang prestasi belajarnya turun dapat meningkat motivasi belajarnya.

Layanan bimbingan kelompok menurut Narti (2014: 17) merupakan suatu cara memberikan bantuan atau bimbingan kepada individu atau siswa melalui kegiatan kelompok. Dengan bimbingan kelompok, guru/konselor sekolah akan bisa fokus secara intensif memberikan motivasi belajar kepada siswa sehingga prestasi belajarnya bisa meningkat. Dalam bimbingan kelompok di bahas topik-topik yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu atau siswa yang menjadi peserta layanan. Harapannya dengan layanan bimbingan kelompok, guru/konselor sekolah dapat mengakomodir kepentingan sebagian siswa SMP Negeri 40 Purworejo yang prestasi belajar matematikanya turun secara bersama-sama bisa meningkat lagi motivasi belajarnya.

iklan
Baca juga:  Efektivitas Google Form dalam Penilaian Pembelajaran Daring

Dalam mengatasi permasalahan siswa kaitannya dengan motivasi belajar matematikanya yang rendah, perlu juga menggunakan pendekatan konseling yang tepat. Apabila melihat perilaku dan sikap sehari-hari siswa yang prestasi belajarnya kurang, kebanyakan mereka malas belajar maka pendekatan konseling behavioristik cocok diterapkan. Menurut Khairani yang mengambil teori belajar behaviorisme dari Guthrie (2014: 22) bahwa tingkah laku jelek seperti malas belajar dapat diubah menjadi prilaku yang baik. Tujuan dari layanan konseling behavioristik adalah menghapus/menghilangkan tingkah laku mal-adaptif (malas belajar) untuk digantikan dengan tingkah laku baik/adaptif yang diinginkan oleh siswa/klien (Modul Kompilasi Diklat Tingkat Menengah Bimbingan dan Konseling, 2015: 37).

Layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan konseling behavioristik berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ternyata dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika pada siswa kelas IX-C yang mengikuti kegiatan tersebut di SMP Negeri 40 Purworejo.

Baca juga:  “Geplaks Melisa” Tingkatkan Prestasi Bilangan Bulat

Perilaku siswa kelas IX-C berubah setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan pendekatan konseling behavioristik. Untuk perubahan perilaku siswa tersebut antara lain berupa terjalinnya komunikasi antar anggota kelompok berjalan cukup baik, tidak terlambat masuk kelas, mengerjakan tugas/PR yang diberikan oleh guru matematika, mengikuti les/bimbingan belajar, tidak membolos saat pelajaran, aktif mengikuti pelajaran, konsentrasi belajar di kelas, dan terjadi peningkatan nilai hasil belajar siswa.

Dari perubahan perilaku tersebut, terbukti bahwa layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan konseling behavioristik yang terprogram dan terencana bisa meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa.

Sopan Suwidar Yunianto, S.Pd
Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 40 Purworejo

iklan