Pemerintah khususnya Mendiknas telah melakukan banyak upaya untuk penerus bangsa, salah satunya mempersiapkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi bagi siswa dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.Dimasa pandemi ini diharapkan siswa mampu memanfaatkan tehnologi informasi dalam kegiatan belajar secara mandiri,kreatif,inovatif dan inisiatif.Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003,ternyata disadari bahwa sudah bukan masanya mengandalkan pendekatan konvensional saja dalam menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.Banyak cara bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar tidak membosankan yaitu dengan adanya tehnologi dalam pembelajaran.
Menurut Tanlain dkk, terdapat empat peran penting dalam proses pembelajaran yang saling berkaitan yaitu (1) Guru, (2) Siswa, (3) Lingkungan dan (4) Sarana dan Prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan . Dalam proses pembelajaran yang sudah menggunakan teknologi, potensi guru harus dikembangkan agar lebih kreatif dalam pemanfaatannya sehingga hasilnya lebih optimal. Siswa juga harus bekerja sama agar ikut terlibat dalam pembelajaran.Ketidakseimbangan peran-peran terjadi di SD Negeri 1 Sambeng Kulon. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada beberapa siswa dan orang tua,mereka menginginkan pembelajaran yang bisa berlangsung secara tatap muka dan metode online.Banyak siswa yang asik bermain game dan menggunakan internet tanpa arahan guru.Sehingga guru mulai berpikir menggunakan metode perpaduan antara online dan tatap muka,yaitu metode Blended Learning.
Metode Blended Learning ini ringkasnya adalah penggabungan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring/virtual). Baik dari cara penyampaian hingga gaya pembelajaran, sehingga kombinasi pembelajaran yang tercipta menekankan interaksi sosial. Adapun langkah pembelajaran dengan metode Blended Learning yaitu guru memberikan penjelasan tentang pembelajaran IPA misalnya, setelah diberikan penjelasan guru mengirim sebuah link video untuk praktek dan penerapan teori yang sudah di jelaskan, guru juga memberi arahan kepada orang tua untuk mendampingi siswa melihat video(bermain, berpikir, dan menulis). Setelah selesai guru kembali bertanya dan memberi kesimpulan kepada siswa tentang pembelajaran.
Dengan demikian siswa akan merasakan pengalaman belajar yang baru,sehingga siswa akan mempunyai pengetahuan yang didasari dari apa yang mereka pelajari.Seperti menurut paham konstruktivisme pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu.Dalam hal ini diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain untuk mengkonstruksikan pengetahuan mereka sendiri.Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Suryosubroto,siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran apabila terdapat ciri-ciri yaitu (a) pengetahuan dipelajari,dialami dan ditemukan oleh siswa misalnya siswa harus mandiri dalam mempelajari materi agar dapat menemukan pengetahuan itu sendiri.(b) siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran misalnya dalam membangun pemahaman siswa harus berlatih untuk berani bertanya tentang materi yang belum jelas.(c) siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya misalnya berani mengemukakan pendapatnya ketika guru sedang bertanya.(d) siswa berpikir reflektif misalnya ketika siswa merasa memiliki kekurangan dalam pembelajaran maka mereka akan sadar diri untuk memperbaiki tanpa harus dibimbing.
Setelah model Blended Learning diterapkan,partisipasi belajar siswa meningkat dan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.Sebelum menggunakan metode ini hanya 5 siswa yang aktif,namun setelah model Blanded Learning meningkat menjadi 20 siswa aktif mengikuti pembelajaran.Terlihat juga dalam nilai ulangan harian siswa yang semakin baik.Hal ini menunjukkan bahwa model Blended Learning yang dilaksanakan di sekolah SD Negeri 1 Sambeng Kulon dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa di masa pandemi covid-19 sekarang ini.
Oleh :
SRI WIDIYATI,S.Pd.SD
Guru SD Negeri 1 Sambeng Kulon
Kecamatan Kembaran
Kabupaten Banyumas