Pendekatan PMR Tingkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah dan selalu dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh siswa, padahal matematika itu sendiri merupakan sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa dalam materi bangun ruang terutama dalam menentukan luas permukaan bangun ruang siswa mengalami beberapa kesulitan karena sisiwa hanya menghafal rumus dan mensubstitusi bilangan ke dalam rumus, dalam hal ini kemampuan siswa dalam pemecahan masalah tidak dilatih, selain itu juga ada beberapa hal yang menjadi kendala yaitu pelajaran kurang melibatkan siswa secara aktif dikarenakan kurangnya motivasi siswa untuk saling berdiskusi, bertukar pikiran atau menyumbangkan pikirannya pada teman yang belum bisa.

Seperti yang terjadi pada siswa kelas VIII E di SMPN 6 Tegal, menurut pengamatan penulis dan beberapa rekan guru yang lain di kelas tersebut penyebaran siswa pandai, sedang dan kurang sudah merata. Pada kenyataannya dalam proses pembelajaran siswa terlihat pasif, semangat belajar mereka rendah sehingga nilai rata-rata rapot mereka cenderung lebih buruk daripada kelas lain yang perbandingan siswa pandainya lebih sedikit.

Hal lain yang mempengaruhi masalah tersebut adalah guru masih menggunakan metode ceramah dihadapan siswa sementara siswa hanya mendengarkan. Di samping itu guru juga kurang kreatif menerapkan pendekatan dan metode pembelajaran di dalam kelas, sehingga siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, apakah bertanya, mengemukakan pendapat atau bekerja sama dengan temannya dalam kelompok belajar.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka perlu diterapkan penerapan pendekatan PMR untuk meningkatkan hasil belajar bangun ruang sisi datar. Proses belajar siswa hanya akan terjadi jika pengetahuan yang dipelajari bermakna bagi siswa. Freudenthal dalam Wijaya (2011: 20) mengungkapkan kebermaknaan konsep matematika merupakan konsep utama dari PMR.

Langkah-langkah dalam Pendidikan Matematika Realistik (PMR) adalah masalah-masalah yang bersifat kontekstual atau realistik dijadikan sebagai titik awal dalam pembelajaran, yang kemudian dimanfaatkan oleh siswa dalam melakukan proses matematisasi dan pengembangan model matematika. Melalui masalah yang bersifat kontekstual tersebut, siswa dilatih untuk dapat memecahkan masalah dengan caranya sendiri sekaligus berlatih memahami cara yang digunakan siswa lain. Melalui pendekatan PMR siswa dapat mengemukakan pemikirannya. Dengan pembelajaran yang bersifat rasional dan realistis di dalam kelas, mereka saling bertukar pendapat dan saling bekerjasama jika ada teman yang mengalami kesulitan. Hal ini akan menjadi sebuah motivasi untuk mengkaji dan menguasai materi dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa.

iklan

Dalam praktek di kelas, guru mengajukan masalah kontekstual senantiasa sesuai dengan pengalaman belajar siswa, mudah dibayangkan, sesuai dengan kesiapan siswa, dekat dengan kehidupan nyata, dan dapat dijadikan sebagai penghubung antara topik matematika yang dipelajari dengan pengalaman siswa. Dengan pengajuan masalah kontekstual yang demikian, siswa diharapkan dapat terbantu dalam memahami materi yang dipelajari dan memotivasi siswa karena mereka memahami manfaat atau kegunaan matematika serta memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pemahamannya terhadap matematika berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya.

Dengan demikian pendekatan PMR memungkinkan digunakan untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa . Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru, sehingga dengan pendekatan PMR memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang.

Siti Amiroh, M.Pd.
Guru Matematika di SMPN 6 Tegal

iklan