JATENGPOS.CO.ID, Pembelajaran di kelas menjadi suatu hal yang wajib dilakukan siswa untuk mendapatkan pelajaran. Siswa berangkat dari rumah dengan membawa alat tulis dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu di sekolah. Sekolah yang baik akan membuat siswa nyaman berada di sekolah dan membuat waktu berjalan terasa cepat. Permendikbud No. 82 tahun 2015 dihadirkan untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran yang aman, nyaman, menyenangkan, dan menghindarkan semua warga sekolah dari unsur-unsur tindak kekerasan. Namun masih banyak siswa menganggap belajar setengah hari di sekolah sangat menjenuhkan. Apalagi jika pembelajaran yang dilakukan di kelas selalu monoton. Siswa hanya duduk saja mendengarkan penjelasan dari guru. Terkadang siswa kena marah dari guru apabila tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Hal ini terjadi karena berbincang dengan teman lebih menarik.
Jika sudah terjadi kejenuhan didalam kelas, sebaiknya guru tanggap. Karena marah bukan menjadi solusi yang tepat untuk menarik perhatian siswa. Siswa mungkin akan diam karena takut, tetapi didalam hati tidak dapat berkonsentrasi dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Sebagai seorang guru harus selalu membuat siswa tertarik mendengarkan dan memperhatikan pembelajaran yang sedang diberikan. Belajar dengan konsentrasi penuh akan memudahkan siswa memahami pelajaran. Konsentrasi ini dapat diciptakan oleh guru dengan tepuk siap.Tepuk siap dapat dilakukan disela-sela kejenuhan siswa. Selain memberikan rasa gembira pada siswa tepuk tangan juga dapat digunakan untuk menyisipkan pesan. Tepuk siap dilakukan dengan tujuan siswa kembali siap menerima pelajaran. Tepuk siap diberikan dengan berbagai macam variasi, contohnya : siap kanan (tepuk tangan tiga kali), siap kiri (tepuk tangan tiga kali), siap semua (tepuk tangan tiga kali), siap (mengangkat kedua tangan dengan mengepal). Tepuk siap ini dilakukan untuk mengajak siswa kembali siap menerima pelajaran dengan siap kanan, kiri dan semua anggota tubuhnya. Setelah melakukan tepuk siap, siswa akan diam dan guru dapat melanjutkan pembelajaran. Bermain disela-sela pembelajaran dengan tepuk siap akan membuat siswa dapat berkonsentrasi kembali menerima pelajaran dari guru.
Interaksi antara guru dan siswa akan terjalin dengan baik apabila keduanya saling mengerti. Mengerti disini berarti siswa mengerti guru apabila sedang menerangkan dengan cara menghormati dan memperhatikan pelajaran yang diberikan. Mengerti juga berarti guru memberikan kebutuhan siswa untuk belajar dengan enjoy. Siswa belajar dengan senang tidak terbebani dan merasa tertekan, sehingga saat siswa jenuh guru memberikan hiburan kepada siswa. Selain hiburan, menurut para ahli tepuk tangan juga bermanfaat untuk meningkatkan kebutuhan emosional, fisiologis, sosiologis dan kognitif siswa untuk menuju pertumbuhan selanjutnya. Siswa Sekolah Dasar masih dalam masa pertumbuhan, sehingga dukungan penuh dari guru sangat dibutuhkan untuk membantu poses pertumbuhan. Tepuk tangan juga akan mengurangi aktivitas lain saat pembelajaran, seperti memukul-mukul meja. Karena dengan tepuk tangan, tenaga yang dimiliki siswa tersalurkan.
Siswa merupakan insan yang mempunyai perasaan dan mempunyai hak sama untuk belajar dengan senang. Pendidikan di sekolah menjadi sarana untuk siswa mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan perasaan senang akan membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi dan tercipta generasi penerus yang membanggakan.
Suyanti, S.Pd.SD.
Guru SDN Pekutan, Bayan, Purworejo