Senangnya suasana sholat jama’ah di waktu dhuhur di SMP Negeri 2 Wirosari membuat suasana panas menjadi sejuk karena wudu, juga keakraban,kekompakan kepala sekolah,guru, ,memberikan semangat motivasi belajar siswa tanpa terasa sudah menanamkan nilai nikai karakter ,apalagi didalam kegiatan jama’ah antara guru dan siswa melakukan sholat dalam satu komando imam, mencerminkan pendidikan yang luarbiasa sebagai mana sabda Rosulullah SAW :
Dari ibnu umar r.a Rasulullah. Saw.bersabda, ‘’ Salat berjama’ah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat”(H.R.Bukhari dan muslim) Melihat keistimewahan lain bagi orang yang rajin salat berjama’ah adalah akan dibebaskan oleh Allah Swt. dari api neraka.Perhatikan keterangan dari hadis berikut ini.
“Dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi Muhammad saw.,Sesungguhnya beliau bersabda : Barang siapa salat di masjid berjama’ah selama empat puluh malam,dan tidak pernah tertinggal pada rakaat pertama dari salat isya,maka Allah akan membebaskan baginya dari api neraka(H.R Ibnu Majah)
Menelusuri jejak para sahabat berjama’ah beserta Rosulullah seperti Abu Bakar siddik,Umar bin Khottob,Usman bin Affan,Ali bin Abi Tholib semuanya adalah ahli sholat berjama’ah beserta Rosulullah.
Maka SMP Negeri 2 Wirosari memulai untuk melaksanakan sholat jama’ah dhuhur pada jam istirahat ke dua jam 11.45.wib/menyesuwekan waktu dhuhur.Pertama kali direncanakanya adalah atas ide gagasan dari bp.Bambang Eko Sumarsono,S.Pd, diadakan sholat berjama’ah di musholla pada tahun 2017/2018 sebagai wakil kepala sekolah dan disetujui oleh Bapak kepala sekolah Ratidjo,S,Pd.M.M dan dilaksanakan sampai sekarang.
Dalam melakukan proses pengembangan budaya mutu sekolah tersebut dilakukan melalui tiga tataran yaitu
a)Pengembangan pada tataran sprit dan nilai nilai
b)pengembangan pada tataran teknis
c) pengembangan pada tatanan sosial
(depdiknas: 2004,32) pada tatanan pertama dengan cara mengidentifikasi berbagai sprit dan nilai nilai kualitas kehidupan sekolah yang dianut sekolah.pada tatanan kedua dengan cara mengembangkan berbagai prosedur kerja menajement(management work procedures)sarana manajeman(managementtoollkt)dan kebiasaan kerja(managemen work habits) berbasis sekolah yang betul betul merefleksikan sprit dan nilai nilai yang dibudayakan disekolah .Sedangkan pada tatanan ketiga pengembangan tatanan sosial dalam konteks pengembangan budaya sekolah adalah proses implementasi dan institusionalisasi sehingga menjadi sebagai suatu kebiasaan (wort habits)di sekolah dan diluar sekolah.
kultur sekolah tampak berpengruh terhadap perubahan sikap maupun perilaku dari setiap warga sekolah.kultur sekolah yang positif menciptakan suasana kondusif bagi tercapainya visi dan misi sekolah.
Demikian sebaliknya kultur yang negatif membuat pencapaian visi dan misi sekolah mengalami banyak masalah .Kultur yang positif misalnya kemauan menghargai hasil karya orang lain ,kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban motivasi terus untuk berprestasi komitmen serta dedikasi kepada tanggungjawab.sedangkan. kultur yang negative misalnya tidak menghargai hasil karya orang lain,tidak menghargai perbedaan , kurangnya komitmen dan tidak adanya motivasi berprestasi pada warga sekolah .
Dengan budaya sholat jama’ah duhur disekolah akan memberi nilai tambah terhadap setiap warga sekolah mengenai hakekat hidup,sehingga keberadaan masing masing individu dilingkungan sekolah telah senantiasa berupaya menciptakan suasana sekolah yang kondusif didalam proses pembelajaran.selanjutnya melalui budaya sholat jama’ah dhuhur di sekolah ini merupakan ihtiar menumbuhkembangkan dan pembinaan terhadap nilai nilai ibadah ilahiyah yang akan mencapai tujuan antara lain keimanan,ketakwaan,kejujuran,kedisiplinan,keteladanan, suasana demokratis,keperdulian,keterbukaan,kebersamaan,keamanan,ketertiban,kebersihan,kesehatan,keindahan, dan sopan santun.
Shohibi,M.Pd
Guru SMP N 2 Wirosari Grobogan