JATENGPOS.CO.ID, – Motivasi dan hasil belajarmata pelajaran IPS rendah disebabkan siswahanya senang mendengarkan penjelasan guru, suka berbicaara dengan temannya saat guru memberikan penjelasan,suasana kelaspun jadi ramai.Dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw guru berharap siswa termotivasi dan hasil belajar dapat meningkat.
Hasil belajar mata pelajaran IPS ialahkemampuanmenguasai mata pelajaranIPS setelah mengetahui proses pembelajaran setelahdan mencapai tujuan pembelajaran yang ditujunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Fakta dilapangan bahwa tingkat motivasi belajar siswa rendah,inidapatdilihatdaribanyaknyaindicator, tujuanpembelajaran yang tidaktercapai,belumlagijikadilihatdari proses belajar di kelas,dimanakelastidakhidupsepertilayaknyabelajar IPS. Hal inidapatdimaklumikarenaselamaini guru belummenggunakan model pembelajaran yang tepatdalam pembelajaran IPS. yangseringdigunakanadalahkegiatanbelajarmengajar yang berpusatpada guru, yang intikegiatannyahanyaceramah, sehinggabersifatmonotondantidakmemberikankeaktifansiswauntukbertanyamaupunmengungkapkanpendapatpadasaat proses pembelajaran, halinimenyebabkanpelaksanaanpembelajaran IPS belummemfasilitasiterciptanyasuasanaPembelajaran yang kondusif, efektif, kekompakan, salingketergantunganpositif, tanggungjawab individual, interaksi personal yang baikdankeahlianbekerjasamaantarsiswadalam proses kegiatankelompok, sertaantarasiswadengan guru. Motivasi yang dimaksuddisinimerupakansuatu proses yang menentukantingkatkegiatan, intensitas, konsistensisertaarahumumdaritingkahlakumanusia.Jadipentingbagiseorang guru untukmengusahakan agar siswa yang tadinyamemiliki rasa yang kurangsuka, jenuhdan lain-lain sikapnegatifdalambelajarberubahmenjadisikap yang mendukungkesuksesanbelajarnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, model pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan dengan harapan siswatermotivasi untuk belajar, sehingga prestasi belajar meningkat.
Berikut langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, menurut Stepen, Sikes, dan Snapp (1978) yang dikutip Rusman (2008) :pertamamembentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4-6 orang.Keduatiap orang dalam tim diberi bagian materi berbeda, ketigatiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, keempatanggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, kelima setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dantiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.Keenamtiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.Ketujuhguru memberi evaluasidanterakhirpenutup.
Motivasi dan Hasil belajar sangat rendah karena peserta didik hanya senang mendengarkan penjelasan guru, suka berbicara dengan temannya saat guru memberikan penjelasan. Hal ini berakibat peserta didik kurang memahami materi pembelajaran. Motivasi dan Hasil belajar dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaranJigsaw. Peserta didik terlatih berbicara di depan temannya, tidak hanya mengandalkan penjelasan dari guru, memotivasi peserta didik untuk aktif dan belajar lebih giat.
Adi Satriyanto,S.Pd.
Guru SMPN 1 Kradean, Kab. Grobogan