Matematika merupakan ilmu dasar yang membutuhkan cara berpikir logis, sistematis dan kritis. Matematika sangat dibutuhkan sebagai bekal menjalani kehidupan. Tanpa kita sadari segala aktivitas dan interaksi manusia selalu menerapkan matematika, sehingga setiap orang dituntut menguasainya. Peserta didik mengenal Matematika sebagai salah satu pelajaran yang tergolong sulit, dan rumit untuk diikuti, karena membutuhkan konsentrasi tinggi dan kemampuan berpikir logis, sehingga suasana pembelajaran Matematika tampak menegangkan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru harus mampu mengubah suasana pembelajaran Matematika menjadi menyenangkan.
Sejalan dengan implementasi Kurikulum 2013, guru wajib melaksanakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Pendekatan saintifik, selain tiga model pembelajaran yang diterapkan yaitu problem based learning, discovery learning dan project based learning, guru juga bisa memadukan dengan model-model pembelajaran kooperatif learning lainnya. Quantum teaching salah satu model pembelajaran kooperatif learning. Quantum teaching adalah kegiatan full contact yang melibatkan semua aspek kepribadian peserta didik (pikiran, perasaan dan bahasa tubuh), disamping pengetahuan, sikap dan keyakinan sebelumnya, serta persepsi mendatang (Moh. Sholeh Hamid, S.Pd., 2013 : 100). Asas utama pada pratik Quantum teaching adalah bawalah mereka ke dunia kita dan antarkan dunia mereka ke dunia kita. Prinsip-prinsip dalam Quantum teaching antara lain (1) segalanya berbicara, (2) segalanya bertujuan, (3) memiliki pengalaman sebelum pemberian materi pelajaran, (4) mengakui setiap usaha, (5) jika layak diberi, layak pula dirayakan. Sintaks dalam quantum teaching dikenal dengan istilah TANDUR, yang merupakan kepanjangan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan dengan penjelasan sebagai berikut : (1) Tumbuhkan menumbuhkan minat peserta didik dan cara memuaskan, (2) Alami maksudnya mendatangkan atau menciptakan pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh semua peserta didik, (3) Namai maksudnya menamai kegiatan yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan menyediakan kata kunci konser, model, rumus, strategi dan sebuah masukan, (4) Demonstrasikan adalah menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya, (5) Ulangi maksudnya menunjuk beberapa peserta didik untuk mengulangi materi yang telah dipelajari, (6) Rayakan alah merayakan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sebagai pengakuan atas partisipasi, penyelesaian dan keteramplan dalam bentuk reward (hadiah).
Implementasi quantum teaching dalam mata pelajaran Matematika, dapat dicontohkan pada pembelajaran yang membahas tentang mengukur luas dan volume bangun dengan sintaks sebagai berikut : (1) guru membagi peserta didik dalam kelompok, (2) setiap kelompok diberi nama yang menarik misalnya nama bangun, (3) Guru membagikan soal dan alat peraga sesuai dengan nama kelompok peserta didik, (4) peserta didik melakukan diskusi untuk menjawab soal dari guru, (5) hasil diskusi dengan bantuan alat peraga akan dikomunikasikan kepada kelompok lain, (6) kelompok lain akan memberikan masukan dan saran , (7) guru memberikan penguatan kepada jawaban peserta didik, (8) setelah diskusi selesai dilaksanakan, guru mengulang pertanyaan kepada peserta didik untuk menguatkan pemahaman peserta didik, (9) guru memberikan hadiah kepada kelompok yang benar dan sempurna dalam menyampaikan hasil diskusi mereka, misalnya penyematan lencana berbentuk bintang, mahkota kemenangan, tepuk tangan atau bernyanyi bersama. Dengan suasana yang menyenangkan akan meningkatkan antusiasme peserta didik mengikuti pembelajaran Matematika.
PRAMONO, S.Pd.
GURU MATEMATIKA SMKN 6 SEMARANG