CRH Tingkatkan Hasil Belajar IPA

Denni Purbawati, S.Pd SD Negeri 2 Banyuurip Temanggung
Denni Purbawati, S.Pd SD Negeri 2 Banyuurip Temanggung

IPA merupakan ilmu pengetahuan yang teruji kebenarannya melalui metode ilmiah. Pemahaman tentang karakteristik IPA akan berdampak dalam proses belajar IPA di sekolah. Karakteristik ini diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa mewujudkan hal itu, guru harus bisa lebih kreatif.

Pada kenyataannya di SD Negeri 2 Banyuurip Temanggung, guru menemukan permasalahan dan kekurangan yang terjadi pada pembelajaran IPA, diantaranya dalam mengajar IPA seringkali guru tidak membawa media atau alat peraga, akibatnya guru jarang membawa siswa ke dunia nyata anak-anak. Hanya menjelaskan teori semata. Guru juga kurang bervariasi dalam mengajar jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan.
Kenyataan-kenyataan yang dihadapi guru diatas terkadang menjadikan banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Bahkan sebelum pembelajaran selesai, beberapa siswa mencari alasan untuk bisa keluar dari kelas hanya untuk menghilangkan kejenuhan misalnya sering ijin ke toilet, sehingga pada saat menjawab soal-soal siswa merasa kesulitan dan menganggap bahwa pelajaran IPA itu sulit. Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

Baca juga:  TGT “Ular Tangga” Tingkatkan Prestasi Belajar IPA

Untuk mengatasi permasalahan tersebut kreativitas guru sangat diperlukan agar proses pembelajaran IPA lebih diminati siswa. Salah satu caranya guru dapat menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi dalam menyampaikan materi supaya siswa menjadi lebih bersemangat, termotivasi dan tidak cepat bosan dalam mengikuti pelajaran. Selain itu guru juga sebaiknya dapat menerapkan suasana pembelajaran IPA yang menyenangkan yaitu dengan menerapkan model yang inovatif dimana model tersebut yang sesuai dengan materi, agar siswa tertarik dalam mengikuti KBM. Banyak model pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif yang dapat diterapkan guru salah satunya adalah model pembelajaran Course Review Horay (CRH).

Menurut Hamid (2011:223), Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan strategi yang menyenangkan , karena siswa diajak untuk bermain sambil belajar untuk menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan secara menarik dari guru. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar. Dengan model pembelajaran (CRH) ini, diharapkan siswa menjadi antusias dalam mengikuti proses pembelajaran IPA.

iklan
Baca juga:  CRH, Dorong Siswa Aktif Belajar IPA

Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menjalankan strategi ini yaitu pertama, guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, guru mendemonstrasikan materi yang akan dibahas pada pengajaran kali ini. Ketiga, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab. Keempat, untuk menguji pemahaman, siswa diminta untuk membuat kotak sebanyak 9, 16, atau 25 buah sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, setiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa. Kelima, guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan, lalu langsung didiskusikan. Jika benar, diisi tanda benar ( √ ), sedangkan bila salah diisi tanda silang ( x ). Keenam, siswa yang sudah mendapat tanda (√ ) harus berteriak “hore” atau yel-yel lainnya. Ketujuh, nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan jumlah “hore” yang diperoleh. Kedelapan, guru memberikan Reward (hadiah) kepada kelompok yang menang.

Baca juga:  Membangun Akhlak Pesdik Melalui Salat Dhuha

Metode Course Review Horay (CRH) merupakan suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal , dimana jawaban soal ditulis pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung berteriak ‘hore!’ atau menyanyikan yel-yel kelompoknya. Dengan model pembelajaran ini maka pembelajaran IPA menjadi tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana pembelajaran tidak menegangkan. Selain itu kegiatan pembelajaran IPA menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa dikarenakan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Denni Purbawati, S.Pd
SD Negeri 2 Banyuurip Temanggung

iklan