Quality Time, Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak

Rifniatun,S.Pd SDN I Gesing, Kismantoro, Wonogiri
Rifniatun,S.Pd SDN I Gesing, Kismantoro, Wonogiri

JATENGPOS.CO.ID, Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengubah karakter atau perilaku manusia agar menjadi lebih baik. Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, artinya  proses pendidikan mengimplikasikan bahwa peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan yang selalu ada sebagai makhluk sosial yang berlangsung secara terus – menerus dan tidak pernah selesai.

Makna pendidikan yang tercantum dalam Undang- Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan “…usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,…..”Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pendidikan nasional diperlukan kerjasama yang sinergis, antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Keluarga sebagai komponen terkecil di dalam masyarakat, memiliki peran yang sangat vital dalam mewujudkan kebermaknaan pendidikan. Keluarga merupakan pilar dan pondasi utama dan yang pertama untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. Karakter dan perilaku seseorang di kehidupannya kelak akan terbentuk melalui keberadaan keluarga sebagai komunitas awal dalam interaksi antarsesama manusia.

Baca juga:  SQ3R Dukung Siswa Pahami Isi Teks Bacaan

Sebagai the first enviroment dalam berinteraksi, keluarga menjadi distributor yang cukup besar dalam menentukan kualitas karakter seseorang dalam bertingkah laku, berkomunikasi dan bersosialisasi dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan tingkatan usia, golongan masyarakat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu: anak-anak, remaja dan dewasa.

iklan

Anak sebagai individu muda yang berusia 0-18 tahun, merupakan bagian dari anggota masyarakat yang memiliki karakteristik unik. Mereka adalah plagiator ulung dari apa yang mereka lihat dan amati. Anak-anak adalah pebelajar yang sangat baik, sehingga setiap momen akan sangat membekas dalam memori kecil mereka. Oleh karena itu, diperlukan wadah yang tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir mereka, yaitu melalui pendidikan formal yang diperoleh di bangku sekolah.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang diperuntukkan bagi anak-anak usia sekolah, untuk mencari ilmu, mengembangkan potensi diri, membekali peserta didik untuk mewujudkan cita-cita dan mempersiapkan generasi muda   yang berkualitas, penerus perjuangan bangsa yang berakhlak mulia.

Baca juga:  Aqidatul Awwam, Mudahkan Siswa Menghafal Nama-Nama Nabi

Keberadaan sekolah, sebagai lembaga pendidikan formal dinilai sangat efektif untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan tangguh dalam menghadapi berbagai macam persoalan bangsa di era globalisasi sekarang ini. Berbagai terobosan dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi sekolah sebagai salah satu pionir dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Mulai dari perbaikan kurikulum, pelatihan bagi  tenaga pendidik, peningkatan sarana dan prasarana dan penyaluran alokasi anggaran yang besar untuk pendidikan.

Namun, berbagai perbaikan dalam peningkatan kualitas pendidikan tersebut, ternyata belum sepenuhnya dapat mewujudkan harapan dan cita-cita dalam dunia pendidikan. Perlu kita ingat, bahwa kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari nilai yang diperoleh ketika anak didik kita mengikuti ujian nasional, tetapi yang paling penting adalah perubahan tingkah laku menuju ke arah yang lebih baik.

Banyak peristiwa, akhir-akhir ini yang mencerminkan betapa bobroknya akhlak generasi muda terutama di kalangan pelajar. Pemukulan guru oleh anak didiknya, perkelahian pelajar, dan bahkan kasus asusila yang melibatkan pelajar, menunjukkan bahwa sekolah belum dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan kualitas pendidikan masih sangat rendah. Lalu, dimana letak kekurangannya?

Baca juga:  Pengaruh HP Terhadap Perkembangan Anak-Anak

Untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan diperlukan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, terutama keluarga. Keluarga yang harmonis akan menciptakan suasana tenang dan tentram bagi anak, sehingga mendorong mereka untuk selalu berperilaku positif. Perhatian, pengawasan dan waktu yang cukup dari orang tua merupakan sumbangan terbesar bagi peningkatan mutu pendidikan.

Mengoptimalkan fungsi keluarga dalam memberikan pola asuh yang baik terhadap anak akan berdampak positif pada kepribadian anak, sehingga akan berpengaruh pada peran anak dalam menjalankan fungsinya sebagai seorang pelajar. Apabila anak telah menyadari akan fungsi dirinya sebagai pebelajar yang baik, maka akan terciptalah akhlak-akhlak yang mulia,sehingga sekolah dapat pula menjalankan fungsinya dengan baik. Demikian, semua kembali kepada keberadaan keluarga denganquality timeoptimal bagi anak-anaknya, yang memiliki kesempatan untuk mengubah mutu pendidikan kita.

Rifniatun,S.Pd                   

SDN I Gesing, Kismantoro, Wonogiri

iklan